Berbagai pendapat mengenai pemakaian roda 100mm yang diikuti anak2 kelompok (umumnya umur B - C), masih mengundang penasaran khususnya bagi orang tua atlet yang pengin anaknya JUARA. Berikut ini pendapat pelatih bertangan dingin Ronal:
Halo semua... sebelumnya maaf bgt di sidoarjo gak bisa dateng karena ada interview.
Ironisnya di sepatu roda indonesia para pelatih dan orangtua terkadang tidak memahami ilmu olahraga tersebut, padahal ilmu olahraga dalam dunia kepelatihan sangatlah berperan penting. contohnya latihan yang baik adalah latihan yang efisien dan terprogram dengan baik bukanya latihan yang exra berat saja.
perlu kita ketahui menurut suatu sumber (sorry lupa ;p) usia maksimal atlet sepatu roda adalah di atas 21 thn...kalau dikaji lebih dalam; komponen power dalam sepatu roda cepat sangatlah dibutuhkan dan perkembangan komponen power maksimal didapat setelah masa pertumbuhan anak/atlet itu sudah habis (sudah tidak tumbuh lagi. nah dalam keadaan tsb baru komponen power bisa bekerja dengan baik.
Di dunia research ttg dunia olah raga sangat baik dan cepat, jadi tidak monothon, kesimpulanya efektivitas pembinaan mereka sangat jauh dibanding kita, makanya atlet kita sulit bersaing di dunia hehehhe...;p
Oh iya 1 lagi kalau masalah kebiasaan itu pasti bisa aja, misalkan anak usia 8 thn di kasih 4x100mm pasti lama2 akan bisa jalan, tapi apakah itu efisien? kestabilan juga sangat penting, diameter roda yang lebih besar tingkat kesatabilanya lebih jelek. dampaknya selain tidak maksimal, teknik anak tersebut juga tidak maksimal. maka itu perlu tahapan2.
so saran saya jangan terpancing ngikutin yang ada sekarang, target seorang atlet adalah di usia prestasinya( mis. kel.umur F), jadi percuma menang sekarang tapi di kel.bebas tidak bisa bersaing.
Aku ada contoh kasus tapi aku cari bukunya dulu ya....sekian n semoga bermanfaat.
any comment?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar