Rabu, 07 Oktober 2009

Kontroversi Roda 100mm bagi anak-anak

Saya pernah nulis di FSnya Rodra mengenai kontroversi pemakaian roda 100mm bagi anak-anak (KU: B-C), dan mendapat beberapoa tanggapan cukup menarik. Saya turunkan di sini agar dapat dibaca lebih luas. Waktu itu saya menulis begini:

Diameter roda paling ngetrend belakangan adalah 100mm, meski ada yg sdh pakai 110mm. Ukuran roda yang lazim dipakai atlet dewasa ini ternyata diikuti atlet anak-anak kelompok umur C dan D (10 - 14 tahun), bahkan ada yang masih di kelompok B sudah memakai roda 100mm. Bagaimana pendapat Anda?

Komentar pertama dari Fino:

Salam kenal Pak Rahmat... Agak sedikit melenceng, tapi mungkin pertanyaan saya ini masih relevan. Dari pengalaman Pak Rahmat (& rekan2 yg lain) mengamati olah raga sepatu roda, apakah dengan memakai roda 100mm, anak-anak jadi berlari lebih cepat dibanding dengan memakai roda misalnya 80, 84 atau 90mm?

Jawab saya:

anak usia 8 - 12 th menurutku sih kurang proporsional pake roda 100mm, terutama utk anak Indonesia yg fisiknya kecil. Bisa jadi, "the bigger the faster", tp kalo yg pake anak-anak ya... makin besar makin berat dan terlalu membebani otot kaki... BTW, I'm not a skater.

Rodra menulis begini:

Setau saya selaen masalah kecepatan adalah masalah kestabilan...Semakin besar roda memang lebih cepat tapi segi kestabilan jauh lebih berkurang...Dan memang semua itu balik lagi juga masalah kebiasaan...Sebenernya belom ada efek negatif yang jelas selain itu...Kalo saran saya pertama kali memang roda kecil jauh lebih efektif untuk penyesuaian sepaturoda...Keep rollin'!!Rodra.

Zacky dari klub Mataram Yogyakarta menulis:

kl menurut q seh emang sepertinya berat kl pake 100mm tapi kl dari anak2x udah merasa mampu dan udah terbiasa...kayanya gak masalah juga..tapi ini kayanya perlu latihan khusus...

Saya menanggapi:

The fact is...Di Sidoarjo 2009 banyak kelompok B pakai roda 4 x 100mm, bahkan beberapa anak kelompok A pakai roda 3 x 100mm. Jagat sdh berubah...

Komentar Ronal, pelatih yang tengah naik daun:

halo semua...sebelumnya maaf bgt di sdoarjo gak bisa dateng krena ada interview. untuk masalah banyak 4x100 yg dipake di kel.umur b sebenernya menurut saya sudah salah kaprah, aku kasih pengalaman ku aja ya, dulu waktu pelatda dki thn 2003 kebetulan sedang masa peralihan dari 5x80mm ke 5x84mm. Saat itu di tim DKI masih menggunakan 5x80mm semua, kemudian Jonathan(Skater dari AS) setelah dia melalang buana ke New Zealand, dll menyarankan beberapa atlet untuk beralih ke 5x84mm namun beliau sangat selektif sekali, permasalah tinggi badan lah, berat badan lah, dan umur. Dulu saya juga belum menyadari pentingnya itu semua, namun ketika saya menjadi pelatih dan mempelajari ilmu olahraga ternyata semua itu benar. simplenya gini; atlet usia 12- sekitar 18(tgt masing2)sel pertumbuhanya masih bekerja sangat baik. Bayangkan bila si anak diberi beban yang luar biasa(tanpa perhitungan dan ilmu yang benar) apakah anak tersebut akan tumbuh secara maksimal? kenyataannya tidak, karena ketika latihan sel2 otot kita di rusak dan pada atlet usia dini yang lebih dominan dirusak adalah sel pertumbuhan. Jadi dampak yang paling keliatan adalah tinggi badan anak tidak maksimal dan untuk jangka panjangnya komponen power si atlet tentu tidak maksimal. Ironisnya di sepatu roda indonesia para pelatih dan orangtua terkadang tidak memahami ilmu olahraga tersebut, padahal ilmu olahraga dalam dunia kepelatihan sangatlah berperan penting. contohnya latihan yang baik adalah latihan yang efisien dan terprogram dengan baik bukanya latihan yang exra berat saja. perlu kita ketahui menurut suatu sumber (sorry lupa ;p) usia maksimal atlet sepatu roda adalah di atas 21 thn...kalau dikaji lebih dalam; komponen power dalam sepatu roda cepat sangatlah dibutuhkan dan perkembangan komponen power maksimal didapat setelah masa pertumbuhan anak/atlet itu sudah habis (sudah tidak tumbuh lagi. nah dalam keadaan tsb baru komponen power bisa bekerja dengan baik. Di dunia research ttg dunia olah raga sangat baik dan cepat, jadi tidak monothon, kesimpulanya efektivitas pembinaan mereka sangat jauh dibanding kita, makanya atlet kita sulit bersaing di dunia hehehhe...;p Oh iya 1 lagi kalau masalah kebiasaan itu pasti bisa aja, misalkan anak usia 8 thn di kasih 4x100mm pasti lama2 akan bisa jalan, tapi apakah itu efisien? kestabilan juga sangat penting, diameter roda yang lebih besar tingkat kesatabilanya lebih jelek. dampaknya selain tidak maksimal, teknik anak tersebut juga tidak maksimal. maka itu perlu tahapan2. so saran saya jangan terpancing ngikutin yang ada sekarang, target seorang atlet adalah di usia prestasinya( mis. kel.umur F), jadi percuma menang sekarang tapi di kel.bebas tidak bisa bersaing. Aku ada contoh kasus tapi aku cari bukunya dulu ya....sekian n semoga bermanfaat. any comment?

Yukeko bilang begini:

Allo..Dlm hal ini aku setuju dngn ronald (bule)..Sebaikna anak2 usia dini diberi pengarahan untuk tdk cpt2 beralih k roda besar. Sbg cth : ketika roda 100mm sedang booming d dunia, bahkan Chad Hedrick msh ingin merasakan 5x90mm dl untk bbrp saat sblm beralih k 4x100mm. Dan pengalaman saya mendampingi atlet2 DKI, Regi Yumasuti & Mirko Andrasi d 2006 krawang, jg msh memakai 5x84mm sbg masa transisina, pdhl lawan2na (dimas, rodra, alan, dll) sdh 4x100mm. Saya tanyakan kpd pelatih DKI, trnyata hal tsb dkarenakan fase fisik dan otot dia br sampai batas tertentu, apabila dipaksakan akan membuat program yg dibuat menjadi tidak sesuai.Hal ini ditujukan agar masa ototna tdk terhambat dan mencapai puncakna pada 2008.

Jd sebaikna prlatn yg d gunakan jg disesuaikan dngn program yg dibuat untuk atlet trsbt.

Oke, semoga bermanfaat bagi orang tua atlet...



Tidak ada komentar: