Jumat, 13 Februari 2009

Trend Roda 100mm diikuti anak-anak. Salahkah?

Berbagai pendapat mengenai pemakaian roda 100mm yang diikuti anak2 kelompok (umumnya umur B - C), masih mengundang penasaran khususnya bagi orang tua atlet yang pengin anaknya JUARA. Berikut ini pendapat pelatih bertangan dingin Ronal:

Halo semua... sebelumnya maaf bgt di sidoarjo gak bisa dateng karena ada interview.

untuk masalah banyak 4x100 yg dipake di kel.umur b sebenernya menurut saya sudah salah kaprah, aku kasih pengalamanku aja ya, dulu waktu pelatda dki thn 2003 kebetulan sedang masa peralihan dari 5x80mm ke 5x84mm. Saat itu di tim DKI masih menggunakan 5x80mm semua, kemudian Jonathan(Skater dari AS) setelah dia melalang buana ke New Zealand, dll menyarankan beberapa atlet untuk beralih ke 5x84mm namun beliau sangat selektif sekali, permasalah tinggi badan lah, berat badan lah, dan umur. Dulu saya juga belum menyadari pentingnya itu semua, namun ketika saya menjadi pelatih dan mempelajari ilmu olahraga ternyata semua itu benar. simplenya gini; atlet usia 12- sekitar 18(tgt masing2)sel pertumbuhanya masih bekerja sangat baik. Bayangkan bila si anak diberi beban yang luar biasa(tanpa perhitungan dan ilmu yang benar) apakah anak tersebut akan tumbuh secara maksimal? kenyataannya tidak, karena ketika latihan sel2 otot kita di rusak dan pada atlet usia dini yang lebih dominan dirusak adalah sel pertumbuhan. Jadi dampak yang paling keliatan adalah tinggi badan anak tidak maksimal dan untuk jangka panjangnya komponen power si atlet tentu tidak maksimal.

Ironisnya di sepatu roda indonesia para pelatih dan orangtua terkadang tidak memahami ilmu olahraga tersebut, padahal ilmu olahraga dalam dunia kepelatihan sangatlah berperan penting. contohnya latihan yang baik adalah latihan yang efisien dan terprogram dengan baik bukanya latihan yang exra berat saja.

perlu kita ketahui menurut suatu sumber (sorry lupa ;p) usia maksimal atlet sepatu roda adalah di atas 21 thn...kalau dikaji lebih dalam; komponen power dalam sepatu roda cepat sangatlah dibutuhkan dan perkembangan komponen power maksimal didapat setelah masa pertumbuhan anak/atlet itu sudah habis (sudah tidak tumbuh lagi. nah dalam keadaan tsb baru komponen power bisa bekerja dengan baik.

Di dunia research ttg dunia olah raga sangat baik dan cepat, jadi tidak monothon, kesimpulanya efektivitas pembinaan mereka sangat jauh dibanding kita, makanya atlet kita sulit bersaing di dunia hehehhe...;p

Oh iya 1 lagi kalau masalah kebiasaan itu pasti bisa aja, misalkan anak usia 8 thn di kasih 4x100mm pasti lama2 akan bisa jalan, tapi apakah itu efisien? kestabilan juga sangat penting, diameter roda yang lebih besar tingkat kesatabilanya lebih jelek. dampaknya selain tidak maksimal, teknik anak tersebut juga tidak maksimal. maka itu perlu tahapan2.

so saran saya jangan terpancing ngikutin yang ada sekarang, target seorang atlet adalah di usia prestasinya( mis. kel.umur F), jadi percuma menang sekarang tapi di kel.bebas tidak bisa bersaing.

Aku ada contoh kasus tapi aku cari bukunya dulu ya....sekian n semoga bermanfaat.

any comment?

Tidak ada komentar: