Rabu, 25 Februari 2009

ATURAN LOMBA PIALA WALIKOTA BEKASI 2009

PETUNJUK DAN ATURAN LOMBA PIALA WALIKOTA BEKASI 2009

1. Kejuaraan PIALA WALIKOTA BEKASI memperebutkan:
- Piala WALIKOTA BEKASI
- Kelompok umur A – D Pa/Pi (PRAJUNIOR/STANDAR)
- Kelompok umur A – D Pa/Pi (JUNIOR/SPEED)
- Kelompok Bebas (E-F) Pa/Pi (SENIOR SPEED)
- Perhitungan juara umum berdasarkan perolehan medali kelompok umur JUNIOR+SENIOR / SPEED .

2. Tanggal pelaksanaan : 7 – 8 Maret 2009
3. Tempat : GOR (lapangan sepatu roda) BEKASI.
4. Mata lomba:

- PRAJUNIOR:
SPRINT 300 M (MASSTART) K.U A – D / Pa – Pi
SPRINT 500 M (MASSTART) K.U A – D / Pa – Pi

- JUNIOR:
SPRINT 500 M (QUALIFIKASI) K.U A – D / Pa – Pi
ELIMINASI 3 KM K.U A – B / Pa – Pi
PTP 5 KM K.U C – D / Pa – Pi

- SENIOR SPEED
SPRINT 500 M (QUALIFIKASI) Pa – Pi
PTP 5 KM Pi
PTP 10 km Pa
RELAY 10 KM Pa – Pi

5. Hadiah Lomba :
- Piala (Prajunior / Standar)
- Medali (Junior / Senior Speed)
- Piala bergilir dan Juara Umum

6. Persyaratan lomba :
- Setiap atlit dapat mengikuti semua nomor lomba sesuai dengan jenis sepatu roda dan kelompok umurnya.
- Pendaftaran harus disertai dengan fotokopi NIA (bagi yang sudah memilikinya), fotokopi akte kelahiran, surat keterangan dari sekolah (bagi peserta sepatu roda yang bukan berasal dari klub)

7. Peraturan dan Tata tertib lomba:
Pada dasarnya peraturan dan tata tertib lomba mengacu pada peraturan yang telah berlaku secara umum di lingkungan PORSEROSI dengan beberapa tambahan peraturan sebagai berikut:
- Batas usia MAKSIMUM untuk setiap kelompok umur adalah dihitung sampai dengan saat TANGGAL ULANG TAHUNNYA.
- Apabila dalam lomba nanti hanya terdapat 2 (dua) atlit dalam satu mata lomba maka nomor lomba tersebut tidak akan di hitung pointnya.
- Setiap peserta dapat mengikuti lomba satu tingkat diatas kelompok umurnya dengan catatan apabila sudah berada di kelompok umur tersebut tidak diperkenankan untuk mengikuti kelompok umur sebenarnya.
- Pemanggilan peserta lomba dilakukan sebanyak 2 (dua) kali. Pertama 5 (lima) menit sebelum perlombaan berlangsung dengan menyebutkan nama dan nomor dada peserta, kedua 1 (satu) menit sebelum perlombaan untuk pengecekan. Apabila dalam 2 (dua) kali pemanggilan atlit tidak hadir maka panitya berhak mencoret atlit tersebut.

8. Sistem lomba :
a). SPRINT 300 M:
- Prajunior (standar):
start dilakukan secara massal (masstart)
Setiap seri akan diikuti oleh 4 (empat) sampai 6 (enam) atlit. Final akan diambil 6 (enam) atlit dengan catatan waktu tercepat dari seluruh seri. Hal ini tergantung dengan jumlah atlit peserta lomba.
Setiap atlit akan melalui garis finish sebanyak 2 (dua) kali. Start dilakukan maju 20 m dari garis start.
Penempatan atlit di setiap serinya akan diundi oleh panitya.
b). SPRINT 500 M:
- Prajunior (standar):
start dilakukan secara massal (masstart).
Setiap seri akan diikuti oleh 4 (empat) sampai 6 (enam) atlit. Final akan diambil 6 (enam) atlit dengan catatan waktu tercepat dari seluruh seri. Hal ini tergantung dengan jumlah atlit peserta lomba.
Setiap atlit akan melalui garis finish sebanyak 4 (empat) kali. Start dilakukan mundur 20 m dari garis start.
Penempatan atlit di setiap serinya akan diundi oleh panitya.
- Junior (speed):
Setiap atlit akan melalui garis finish sebanyak 4 (empat) kali. Start dilakukan mundur 20 m dari garis start.
Sprint 500 m akan dilaksanakan dengan 4 (empat) babak, yaitu babak penyisihan, perempat final, semifinal dan final, tergantung dari jumlah atlit yang mengikuti lomba.
Setiap seri dalam babak penyisihan akan diikuti oleh 4 (empat) sampai 6 (enam) atlit dan akan diambil 6 (enam) atlit dengan catatan waktu tercepat dari seluruh seri untuk final. Hal ini sangat tergantung dengan jumlah atlit peserta lomba.
Sistim start yaitu dengan posisi atlit berdiri statis (diam) di dalam kotak start yang tersedia dan atlit akan bergerak pada saat aba – aba start (YA) telah terdengar.
Pencurian start hanya akan ditolerir sampai 2 (dua) kali, maka apabila terjadi pencurian start ke tiga, maka atlit yang melakukannya akan langsung didiskualifikasi walaupun mungkin atlit tersebut tidak melakukan pencurian start sebelumnya, demikian pula dengan pencurian start keempat dst dalam seri yang bersangkutan akan langsung didiskualifikasi untuk atlit yang melakukan.
Penempatan atlit di setiap serinya akan diundi oleh panitya.
c). ELIMINASI
- Eliminasi 3 km (junior/speed) K.U A – B / Pa – Pi
Lomba ini dilaksanakan dengan sistim langsung final dan start secara massal (masstart). Diskualifikasi berlaku bagi atlit yang melakukan pencurian start ketiga, keempat dst.
Posisi atlit untuk start akan ditentukan dengan undian oleh panitya pelaksana.
Setiap atlit akan melalui garis finish sebanyak 19 kali. Start dilakukan maju 40 m dari garis start.
Eliminasi akan dimulai sejak atlit terdepan telah melakukan 5 putaran, dimulai pada saat papan petunjuk putaran menunjukkan angka 15, untuk itu akan dibunyikan tanda bel dan eliminasi akan berlangsung terus.
Bel tanda eliminasi akan berbunyi pada saat papan menunjukkan angka: 15, 10 dan 5.
Pada saat bel tanda berlangsung eliminasi maka 1 (satu) atlit yang terakhir dalam urutan lomba di putaran tersebut akan dikeluarkan pada putaran berikutnya, artinya apabila di putaran 15 bel berbunyi, maka 1 (satu) atlit terakhir yang melalui garis start/finish akan langsung dikeluarkan dari arena lomba.
Overlap berlaku pada sistim lomba eliminasi ini.
d). POINT TO POINT
- point to point 5 km (junior/speed) K.U C – D / Pa – Pi
Mata lomba ini akan dilaksanakan dengan sistim langsung final dan start massal (masstart). Diskualifikasi berlaku bagi atlit yang melakukan pencurian start ketiga, keempat dst.
Posisi atlit untuk start akan ditentukan dengan undian oleh panitya pelaksana.
Setiap atlit akan melalui garis finish sebanyak 32 kali. Start dilakukan mundur 40 m dari garis start.
Point 1 (satu) akan diberikan hanya pada atlit PERTAMA saja yang menginjak/melewati garis finish saat putaran tertentu. Point 3 (tiga) akan diberikan untuk atlit pertama yang memasuki finish, point 2 (dua) untuk atlit kedua dan point 1 (satu) untuk atlit ketiga.
Bel akan berbunyi pada saat papan menunjukkan angka – angka sbb: 28, 24, 20, 16, 12, 8 dan 4. Point 1 (satu) terdapat pada saat papan putaran menunjukkan angka – angka sbb: 27, 23, 19, 15, 11, 7 dan 3 atlit pertama yang akan menginjak/melewati garis finish pada putaran yang dilalui setelah bel akan mendapat point 1 (satu).
Pemenangnya adalah atlit dengan point terbanyak dan menyelesaikan lomba sampai memasuki garis finish pada putaran terakhir, walaupun atlit tersebut tidak di urutan 1, 2 atau 3.
Atlit dengan point terbanyak akan tetapi tidak menyelesaikan lombanya sampai putaran terakhir, maka atlit tersebut dianggap mengundurkan diri sehingga poin yang didapat dianggap hangus.
Apabila terdapat jumlah poin yang sama, maka sebagai penentu juara adalah atlit yang menempuh waktu tercepat dari kedua atlit yang mempunyai poin yang sama tersebut.
Dalam mata lomba ini sistim overlap berlaku sejak awal start.
10. Ketentuan dan sangsi :
a). Ketentuan yang berlaku:
- Setiap atlit wajib mematuhi tata tertib, sopan santun dan peraturan lomba.
- Para atlit yang sedang mencoba arena tanding, sedang berlomba atau selama berlangsungnya penyelenggaraan kejuaraan tidak diperbolehkan untuk:
1. Menghalang – halangi atlit lain.
2. Mendorong dan menyikut atlit lain.
3. Berbuat hal – hal yang merugikan atlit lain
4. Berbuat hal yang merugikan panitya lomba dan pihak lain.
5. Memukul dan berkelahi dengan atlit lain dan pihak panitya.
b). Sangsi apabila atlit melanggar hal – hal dalam point 1 s/d 6:
- Hasil prestasi lombanya dibatalkan atau dicabut.
- Pengurangan nilai untuk penentuan juara umum piala WALIKOTA.
- Perbuatan yang melanggar hukum akan diserahkan kepada pihak yang berwajib untuk dipidanakan.
11. Protes
Protes dapat dilakukan dan disampaikan kepada chief referee secara tertulis dengan membayar uang protes sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dan diajukan dalam jangka 15 (lima belas) menit setelah diumumkannya urutan pemenang dari mata lomba yang bersangkutan.
Keputusan panitya pelaksana beserta juri tidak dapat diganggu gugat dan uang protes tidak bisa dikembalikan.
12. Pendaftaran Peserta
a). Waktu pendaftaran:
Ditutup pada tanggal 6 maret 2009 pkl 13.30
b). Tempat pendaftaran:
- Sekretariat lomba : Jl. Ahmad Yani no 2, Bekasi
Roxy Square Lt. UG Blok B8 No. 15
- Fax : (021) 5695 3714 , (021)8800000
- CP : Pak TRI 021 70757909 - 085213500606
- ERIK 0816 1890127
- SHINTA 0815 9287931

c). Uang pendaftaran:
Biaya pendaftaran: Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah) untuk semua mata lomba dan Kelompok umur.
d). Uji lintasan:
Jum’at, 6 maret ’09 pkl 15.30 - selesai
13. Jadwal Technical Meeting:
Hari / tanggal : Kamis 5 Maret 2009*
Waktu : pkl 13.30 – selesai
Tempat : Sekretariat KONI BEKASI
Jl. Ahmad Yani no 2, Bekasi Barat
* Tentatif

Jumat, 13 Februari 2009

Trend Roda 100mm diikuti anak-anak. Salahkah?

Berbagai pendapat mengenai pemakaian roda 100mm yang diikuti anak2 kelompok (umumnya umur B - C), masih mengundang penasaran khususnya bagi orang tua atlet yang pengin anaknya JUARA. Berikut ini pendapat pelatih bertangan dingin Ronal:

Halo semua... sebelumnya maaf bgt di sidoarjo gak bisa dateng karena ada interview.

untuk masalah banyak 4x100 yg dipake di kel.umur b sebenernya menurut saya sudah salah kaprah, aku kasih pengalamanku aja ya, dulu waktu pelatda dki thn 2003 kebetulan sedang masa peralihan dari 5x80mm ke 5x84mm. Saat itu di tim DKI masih menggunakan 5x80mm semua, kemudian Jonathan(Skater dari AS) setelah dia melalang buana ke New Zealand, dll menyarankan beberapa atlet untuk beralih ke 5x84mm namun beliau sangat selektif sekali, permasalah tinggi badan lah, berat badan lah, dan umur. Dulu saya juga belum menyadari pentingnya itu semua, namun ketika saya menjadi pelatih dan mempelajari ilmu olahraga ternyata semua itu benar. simplenya gini; atlet usia 12- sekitar 18(tgt masing2)sel pertumbuhanya masih bekerja sangat baik. Bayangkan bila si anak diberi beban yang luar biasa(tanpa perhitungan dan ilmu yang benar) apakah anak tersebut akan tumbuh secara maksimal? kenyataannya tidak, karena ketika latihan sel2 otot kita di rusak dan pada atlet usia dini yang lebih dominan dirusak adalah sel pertumbuhan. Jadi dampak yang paling keliatan adalah tinggi badan anak tidak maksimal dan untuk jangka panjangnya komponen power si atlet tentu tidak maksimal.

Ironisnya di sepatu roda indonesia para pelatih dan orangtua terkadang tidak memahami ilmu olahraga tersebut, padahal ilmu olahraga dalam dunia kepelatihan sangatlah berperan penting. contohnya latihan yang baik adalah latihan yang efisien dan terprogram dengan baik bukanya latihan yang exra berat saja.

perlu kita ketahui menurut suatu sumber (sorry lupa ;p) usia maksimal atlet sepatu roda adalah di atas 21 thn...kalau dikaji lebih dalam; komponen power dalam sepatu roda cepat sangatlah dibutuhkan dan perkembangan komponen power maksimal didapat setelah masa pertumbuhan anak/atlet itu sudah habis (sudah tidak tumbuh lagi. nah dalam keadaan tsb baru komponen power bisa bekerja dengan baik.

Di dunia research ttg dunia olah raga sangat baik dan cepat, jadi tidak monothon, kesimpulanya efektivitas pembinaan mereka sangat jauh dibanding kita, makanya atlet kita sulit bersaing di dunia hehehhe...;p

Oh iya 1 lagi kalau masalah kebiasaan itu pasti bisa aja, misalkan anak usia 8 thn di kasih 4x100mm pasti lama2 akan bisa jalan, tapi apakah itu efisien? kestabilan juga sangat penting, diameter roda yang lebih besar tingkat kesatabilanya lebih jelek. dampaknya selain tidak maksimal, teknik anak tersebut juga tidak maksimal. maka itu perlu tahapan2.

so saran saya jangan terpancing ngikutin yang ada sekarang, target seorang atlet adalah di usia prestasinya( mis. kel.umur F), jadi percuma menang sekarang tapi di kel.bebas tidak bisa bersaing.

Aku ada contoh kasus tapi aku cari bukunya dulu ya....sekian n semoga bermanfaat.

any comment?

Senin, 09 Februari 2009

Prediksi Lomba Sepatu Roda di Bekasi 2009

Hampir semua official dan pelatih club sepatu roda menyambut baik diadakannya kejuaraan sepatu roda di Lapangan Sepatu Roda GOR Kota Bekasi, 7-8 Maret 2009. Hanya saja saya punya prediksi pesimistis yang mudah-mudahan tidak akan terjadi. Begini:

- Penyelenggaraan lomba ini sangat dekat waktunya dengan lomba di Sidoarjo (31 Jan - 1 Feb 2009), hanya selang sekitar 1 bulan. Hal ini berakibat: (1) Masing2 atlet sudah tahu kekuatan lawan, jadi kemungkinan akan enggan "mengulang" lomba dengan lawan yang sama; (2) Bagi yg punya dana pas2an (seperti dialami atlet Yogya), akan berfikir 2x utk berangkat ke Bekasi. Minimal harus menyiapkan dana Rp 1 sampai Rp 1,5 juta utk transportasi, makan dan penginapan untuk atlet dan orang tua.

- Ada sedikit traumatik di lomba Sidoarjo 2009. Hujan yang kurang diantisipasi panitia membuat peserta kerepotan. Orang tua atlet dan official harus kerja ekstra mengeringkan pakaian, sepatu, cuci bearing, dan juga menjaga kesehatan atlet (terutama anak2). Pengalaman kurang nyaman ini, ditambah berita2 banjir dan bencana alam di berbagai media, membuat peserta (orang tua, pelatih, official, pengurus PORSEROSI) harus berfikir 2x untuk memberangkatkan atletnya.

Hal yang menguntungkan adalah, lomba ini diselenggarakan sebelum Ujian dan sebelum Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB/PMDK). Bagi atlet kelas 6 SD dan kelas 3 SMP, bisa spekulasi mencari tambahan NEM. Tapi ini tergantung "bunyi" sertifikat dari Panitia. Banyak sertifikat yang tdk diakui oleh Dinas Pendidikan karena cuma ditandatangani Panitia...

maaf bersambung....

Sabtu, 07 Februari 2009

Lomba Sepatu Roda Bekasi 2009

Kejuaraan sepatu roda tingkat nasional antar klub se Indonesia dipastikan akan digelar di Sirkuit Sepatu Roda GOR Kota Bekasi, Jalan Achmad Yani, 7 - 8 Maret 2009.

Lomba ini digelar dalam rangka hari jadi Kota Bekasi, sekaligus peresmian lapangan sepatu roda yang baru... (Selamat buat PORSEROSI Bekasi, semoga makin bersemangat dan berprestasi - Red).

Direncanakan kejuaraan sepatu roda ini akan digelar secara rutin setiap tahun untuk memperebutkan Piala Wali Kota Bekasi, dimasukkan dalam Calendar of Event PB PORSEROSI. (Semoga Pengprov PORSEROSI lainnya menyusul, bikin sirkuit dan event lomba tiap tahun - Red.)

Mata lomba yang dipertandingkan meliputi :

A. SPEED (Pa/Pi): ITT 300 M; Sprint 500 M; Eliminasi 3.000 M; PTP 5.000 M; Eliminasi 10.000; PTP 10.000 M; Relay 10.000 M, dan TTT 10.000 M.

B. STANDARD (Pa/Pi): ITT 300 M dan Sprint 500 M.

Hingga berita ini diterbitkan, belum diperoleh informasi tentang pembagian mata lomba untuk setiap Kelompok Umur (KU). Diharapkan panitia dapat memperhitungkan waktu sehingga tidak merugikan atlet (peserta lomba) seperti terjadi di Sidoarjo. Pada lomba di Sidoarjo (31 Jan - 1 Feb 2009) banyak mata lomba yang "disunat" dari 5.000 menjadi 3.000, dsb dengan alasan waktu tidak cukup. Faktor cuaca (hujan) seharusnya sudah diperhitungkan.

Informasi mengenai lomba di Bekasi dapat menghubungi panitia di sekretariat lomba:

Jl. Sawo Raya B 32/21, Taman Wisma Asri, Bekasi Utara. Telp. 021-8851915

Senin, 02 Februari 2009

Surprise Sidoarjo 2009

Kejuaraan sepatu roda di Sidoarjo tahun ini banyak diwarnai kejutan. Meskipun diguyur hujan siang-malam, penyelenggaraan ini dapat dikatakan sukses. Penulis melihat banyak kejutan di Kejuaraan Sepatu Roda Sidoarjo 2009, di antaranya:

1. Banyak muncul atlet kecil (Kelompok Umur A)  yang memiliki skill dan teknik cukup bagus, mampu melesat dengan kecepatan tinggi, bahkan banyak yg sdh mengarah ke teknik double-push, gaya Chad Hedrick. Tentu saja masih belum sempurna, tetapi anak-anak ini sudah menerapkan teknik yang jauh lebih baik dari yang saya amati pada lomba-lomba sebelumnya. Klub SAMALA Surabaya menurunkan 40 atlet yang didominasi atlet kecil (kelompok A dan B) dan menjadi juara umum. Krawang dan Bekasi masih menyimpan potensi besar. Sebaliknya, di paddock Semarang dan Yogyakarta tampak sepi. Klub Mataram yang dua tahun lalu (2007) mengusung 1 bus (28 atlet) kali ini hanya mewakilkan 4 atlet pemula. Demikian pula EMIC Yogyakarta, hanya memberangkatkan 5 atlet.

2. Pada barisan Kelompok B banyak yg sudah pakai roda 4 x 100mm. Sebagian pelatih menganggap roda 100mm berdampak buruk pada perkembangan tubuh atlet. Namun menurut atlet putri nomor wahid Eri Marinayo, roda 100mm boleh aja dipakai anak-anak asal mereka punya cukup power... (Ya iyalaaah..., kalo ga punya power mana bisa ngangkat roda...)

Kelompok C (khususnya putra) tdk cuma adu kecepatan tapi sdh mengatur teknik dan strategi, kerja sama, blocking lawan, dan permainan cantik lainnya. Tampaknya mereka sudah banyak belajar dari seniornya. Endurance semakin mantap. Mereka tidak tampak ngos-ngosan seusai lari 5.000m.

Kelompok D dan E makin perfect, bisa mengimbangi F, terlihat saat Eksibisi 10.000 M. Sedikitnya 3 atlet terjatuh saat ikut eksibisi. 

Kelompok F.... Woww keren...!!! Persis seperti liat lomba tingkat dunia lho..., seharusnya atlet seperti Eri, Evan, Norman, Bayu, dll lebih sering lagi ikut lomba tingkat Asia/dunia... you are not too bad...

Dua sohib Allan - Rodra tidak turun. What's wrong?

BEKASI akan mengadakan lomba sepatu roda, 7-8 Maret 2008, konon dalam rangka peresmian sirkuit baru di GOR Kota Bekasi, Jl. A.Yani... Kita doakan lancar dan tdk hujan.

Di paddock bermunculan penjual aksesoris seperti bearing, spacer, roda, sepatu, etc... dan laku keras. Halo Agus P!, jangan lupa bayar pajak....!!!

Akibat hujan lebat, malam harinya orang tua atlet sibuk nyuci bearing, nyetrika skinsuit,  ...sampai Minggu pagi msh banyak terlihat jemuran kaos kaki, helm, sepatu, tas dan aksesoris lainnya di pagar depan paddock... Foto-foto saya jadi makin "human interest"...

Menyaksikan lomba di Sidoarjo saya jadi tambah optimis, sepatu roda di Indonesia semakin besar dan ruar biasa...